Bayi berumur 6 bulan rata-rata sudah tanggap terhadap lingkungannya dan dia sudah punya keinginan untuk bermain. Berikut permainan menyenangkan sekaligus mendidik untuk Anda dan si bayi:Mulailah bermain "nama-nama" dengan bayi Anda. Tunjuk hidung si kecil dan katakan, "Hi-dung". Lakukan hal yang sama untuk mata, tangan dan benda lainnya.Perkenalkan juga panggilan Anda dan sang ayah kepada bayi Anda mulai sejak tahapan ini.Sembunyikan sebagian benda atau mainannya di bawah selimut atau secarik kain. Biarkan ada bagian yang menonjol keluar. Biarkan bayi Anda menarik benda tersebut keluar dan belajar menyingkapkan selimutnya sendiri.Masukkan berbagai macam tutup botol ke dalam kotak sepatu. Tutup-tutup botol tersebut bisa berbeda ukuran, asal jangan ada yang tajam.Ulurkan tangan Anda ke dalam kotak sepatu kemudian ambil tutup yang ada satu persatu. Tunjukkan perlakuan ini di depan bayi Anda. Setelah beberapa kali melihat, biasanya si bayi akan meniru kelakuan Anda tersebut.
Permainan mendidik tidak harus mahal. Permainan mahal pun tidak selamanya mendidik. (www.tipsbayi.com)
Friday, March 30, 2007
Thursday, March 22, 2007
Ayah Datang......
Postingnya telat nih..............., tapi tidak apa-apa deh.
Hari Ahad kemarin akhirnya ayah datang ketemu Fathiin, jd senang sekaliiiiiiiiiiiiiiii. Bisa main bareng ayah lagi. Ayah tanya sama ibu, apa Fathiin tidak rewel, ibu bilang Fathiin anak yang pintar, tidak rewel selama ini (Fathiin merasa tersanjung).
Biasanya Senin pagi ayah harus balik lagi ke Makassar, tapi berhubung senin besok itu hari libur nasional jadi waktu bersama ayah bertambah dong. Fathiin bisa puas-puasin bersama ayah. pokoknya selama 2 hari Fathiin tidak mau jauh dari ayah mumpung ada kesempatan.
Fathiin maunya kumpul terus dengan ayah dan ibu, mudah-mudahan nanti dalam waktu secepatnya ayah dan ibu bisa tugas di kota yang sama sehingga kami semua dapat berkumpul setiap hariiiiiiiiiiiiiiiii.
Hari seninnya Fathiin bersama ayah dan ibu kerumah kakek H. Tompo (saudara dari nenek Dinging), kakek kemarin baru selesai menunaikan ibadah haji. Kita kesana rencananya silaturahmi soalnya waktu kakek berangkat, ibu masuk ke rumah sakit karena udah mau melahirkan Fathiin, jadi baru sempat sekarang. Setiba dirumah kakek ternyata kakek tidak ada, kata nenek H. Tija (istri kakek H. Tompo) kakek kekantor soalnya ada persiapan yang harus dilakukan soalnya ada pejabat dari pusat mau berkunjung.
Kami semua akhirnya cerita bersama nenek H. Tija saja. Fathiin malu sekali soalnya waktu nenek menggendong saya, saya ngompol. Habis saya tidak tahan lagi udah dari kemarin tidak buang air besar. Maaf yah nek bukan maksud saya mau ngompolin nenek tapi kebetulan saja waktu saya ngompol nenek yang gendong.
Setelah sekian lama kami di rumah nenek, kami akhirnya balik kerumah soalnya Fathiin mau bersih2. Tiba-tiba aja nenek memberi Fathiin uang untuk beli susu (lumayan nih), habis ngompol dapat duit lagiiiiiiiiiii. Makasih yah nek.
Udah dulu yah teman. see you next time (kayak bule saja)
Hari Ahad kemarin akhirnya ayah datang ketemu Fathiin, jd senang sekaliiiiiiiiiiiiiiii. Bisa main bareng ayah lagi. Ayah tanya sama ibu, apa Fathiin tidak rewel, ibu bilang Fathiin anak yang pintar, tidak rewel selama ini (Fathiin merasa tersanjung).
Biasanya Senin pagi ayah harus balik lagi ke Makassar, tapi berhubung senin besok itu hari libur nasional jadi waktu bersama ayah bertambah dong. Fathiin bisa puas-puasin bersama ayah. pokoknya selama 2 hari Fathiin tidak mau jauh dari ayah mumpung ada kesempatan.
Fathiin maunya kumpul terus dengan ayah dan ibu, mudah-mudahan nanti dalam waktu secepatnya ayah dan ibu bisa tugas di kota yang sama sehingga kami semua dapat berkumpul setiap hariiiiiiiiiiiiiiiii.
Hari seninnya Fathiin bersama ayah dan ibu kerumah kakek H. Tompo (saudara dari nenek Dinging), kakek kemarin baru selesai menunaikan ibadah haji. Kita kesana rencananya silaturahmi soalnya waktu kakek berangkat, ibu masuk ke rumah sakit karena udah mau melahirkan Fathiin, jadi baru sempat sekarang. Setiba dirumah kakek ternyata kakek tidak ada, kata nenek H. Tija (istri kakek H. Tompo) kakek kekantor soalnya ada persiapan yang harus dilakukan soalnya ada pejabat dari pusat mau berkunjung.
Kami semua akhirnya cerita bersama nenek H. Tija saja. Fathiin malu sekali soalnya waktu nenek menggendong saya, saya ngompol. Habis saya tidak tahan lagi udah dari kemarin tidak buang air besar. Maaf yah nek bukan maksud saya mau ngompolin nenek tapi kebetulan saja waktu saya ngompol nenek yang gendong.
Setelah sekian lama kami di rumah nenek, kami akhirnya balik kerumah soalnya Fathiin mau bersih2. Tiba-tiba aja nenek memberi Fathiin uang untuk beli susu (lumayan nih), habis ngompol dapat duit lagiiiiiiiiiii. Makasih yah nek.
Udah dulu yah teman. see you next time (kayak bule saja)
Monday, March 12, 2007
Jauh dari Ayah
Hari ini ibu mulai mengajar lagi setelah kurang lebih 3 bulan cuti hamil dan melahirkan, Fathiin akhirnya harus jauh dulu dari ayah soalnya Fathiin harus ikut dengan ibu. Ibu mendapat tugas mengajar di TK. Dharma Wanita (DW) Tamanroya, Jeneponto, sedangkan ayah bekerja di PUSDIKOM Kharisma Makassar. Hari Ahad kemarin kami berangkat ke rumah di Jeneponto tepatnya di Tamalatea, Fathiin bersama ibu, nenek Jipa, nenek Tarring, nenek Memang dan nenek Ranne. Kami semua naik mobil angkutan daerah sedangkan Ayah naik motor sendiri soalnya mau singgah dulu di Takalar, tepatnya di Pesantren Modren Tarbiyah Takalar. Tiap hari Ahad ayah mengajar disana.
Kami semua sudah siap berangkat pagi2 sekali, rencana awalnya sih mau pake mobilnya nenek Bola tapi supirnya tidak tahu kemana, karena lama menunggu akhirnya kami naik angkutan daerah saja. Kami sempat terhenti beberapa saat di jalan karena ban mobil yang kami tumpangi itu bocor (jadi telat deh nyampenya), tapi Alhamdulillah kami semua sampai ketujuan dengan selamat.
Awalnya Fathiin agak bingung ini dimana, suasananya beda dengan suasana yang Fathiin rasakan selama ini. Mudah-mudahan Fathiin bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan baru Fathiin. Ini kali pertama Fathiin berada di Jeneponto, ketemu dengan keluarga dari Ibu.
Hari ini Ayah harus ke Makassar, ada jadwal mengajar jam 14.00 jadi Ayah harus berangkat sebelum jam 12.00 soalnya paling lama perjalanan sekitar 2 jam kalau jalan dengan kecepatan rata-rata 60 km/jam.
Sebelum Ayah ke Makassar, Fathiin dan ayah bermain bersama. Kami bercerita sambil sesekali bercanda. Sepertinya Ayah kelihatan berat untuk meninggalkan Fathiin tapi karana tugas Ayah pula jadi mau tidak mau ayah harus ke Makassar. Insya Allah Fathiin akan ketemu ayah tiap hari Ahad.
Buat ayah kalau di jalan hati-hati yah, jangan balap2. Kalau boleh Ayah datangnya cepat yah, soalnya Fathiin kannnnnnnnnnggggggggggggggggeeeeeeennnnnnnnnnnnnnnnn sekali :).
Kami semua sudah siap berangkat pagi2 sekali, rencana awalnya sih mau pake mobilnya nenek Bola tapi supirnya tidak tahu kemana, karena lama menunggu akhirnya kami naik angkutan daerah saja. Kami sempat terhenti beberapa saat di jalan karena ban mobil yang kami tumpangi itu bocor (jadi telat deh nyampenya), tapi Alhamdulillah kami semua sampai ketujuan dengan selamat.
Awalnya Fathiin agak bingung ini dimana, suasananya beda dengan suasana yang Fathiin rasakan selama ini. Mudah-mudahan Fathiin bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan baru Fathiin. Ini kali pertama Fathiin berada di Jeneponto, ketemu dengan keluarga dari Ibu.
Hari ini Ayah harus ke Makassar, ada jadwal mengajar jam 14.00 jadi Ayah harus berangkat sebelum jam 12.00 soalnya paling lama perjalanan sekitar 2 jam kalau jalan dengan kecepatan rata-rata 60 km/jam.
Sebelum Ayah ke Makassar, Fathiin dan ayah bermain bersama. Kami bercerita sambil sesekali bercanda. Sepertinya Ayah kelihatan berat untuk meninggalkan Fathiin tapi karana tugas Ayah pula jadi mau tidak mau ayah harus ke Makassar. Insya Allah Fathiin akan ketemu ayah tiap hari Ahad.
Buat ayah kalau di jalan hati-hati yah, jangan balap2. Kalau boleh Ayah datangnya cepat yah, soalnya Fathiin kannnnnnnnnnggggggggggggggggeeeeeeennnnnnnnnnnnnnnnn sekali :).
Thursday, March 8, 2007
Sepatah Kata
Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki.
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi.
Jika anak dibesarkan dengan cemohan, ia belajar rendah diri.
Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, ia belajar sesali diri.
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri.
Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri.
Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai.
Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baik perlakuan, ia belajar keadilan.
Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi.
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalamkehidupan.
(Dorothy Low Nolte)
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi.
Jika anak dibesarkan dengan cemohan, ia belajar rendah diri.
Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, ia belajar sesali diri.
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri.
Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri.
Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai.
Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baik perlakuan, ia belajar keadilan.
Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi.
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalamkehidupan.
(Dorothy Low Nolte)
Saturday, March 3, 2007
Imunisasi Lagiiiiii
Hari ini Fathiin mesti imunisasi lagi, imuisasi kali ini agak sedikit menakutkan Fathiin soalnya nih kata banyak orang sih kalau imunisasi yang ketiga itu bisa menyebabkan badan panas. Tapi Fathiin tidak takut kok soalnya ada Ayah dan Ibu yang selalu setia menemani Fathiin.
Rencana awal ke rumah sakit maunya naik motor, tapi Ayah takut kalau Fathiin nanti kenapa2 soalnya Fathiin sekarang umurnya baru 2 bulan lebih. Akhirnya Ayah, Ibu dan Fathiin berangkat ke RSIA. ST. Khadijah Kartini pake mobil sewa(TAXI). Mobilnya Fathiin itu sebenarnya ada tapi masih dalam bentuk brosur, ha....ha...ha........
Waktu tiba di rumah sakit Fathiin agak ketakutan juga soalnya banyak teman2 Fathiin disana pada menangis, akhirnya tiba giliran Fathiin untuk di imunisasi, Fathiin takut juga dan berharap Fathiin tidak secengeng mereka. Fathiin tidak menangis kok waktu diimunisasi soalnya hanya ditetesi lewat mulut saja, tapi tidak beberapa lama kok di paha Fathiin seperti ada benda yang terasa masuk dan Fathiin tidak tahan sakitnya sampai berteriak dan menangis.
Untung saja Ayah langsung beri Fathiin obat Anti menangis (susu dalam dot). Ternyata hari ini imunisasinya langsung 2 sekaligus dan yang buat Fathiin menangis,ternyata suntikan imunisasi.
Habis itu kami semua kembali kerumah, Fathiin tidur saja soalnya kaget....... Udah dulu yah Hari ini soalnya Fathiin mau mimpi enak.
Eh Hampir lupa sekarang berat Fathiin sudah mencapai 5,5 Kg dan tinggi 53 cm.
Bye.............
Rencana awal ke rumah sakit maunya naik motor, tapi Ayah takut kalau Fathiin nanti kenapa2 soalnya Fathiin sekarang umurnya baru 2 bulan lebih. Akhirnya Ayah, Ibu dan Fathiin berangkat ke RSIA. ST. Khadijah Kartini pake mobil sewa(TAXI). Mobilnya Fathiin itu sebenarnya ada tapi masih dalam bentuk brosur, ha....ha...ha........
Waktu tiba di rumah sakit Fathiin agak ketakutan juga soalnya banyak teman2 Fathiin disana pada menangis, akhirnya tiba giliran Fathiin untuk di imunisasi, Fathiin takut juga dan berharap Fathiin tidak secengeng mereka. Fathiin tidak menangis kok waktu diimunisasi soalnya hanya ditetesi lewat mulut saja, tapi tidak beberapa lama kok di paha Fathiin seperti ada benda yang terasa masuk dan Fathiin tidak tahan sakitnya sampai berteriak dan menangis.
Untung saja Ayah langsung beri Fathiin obat Anti menangis (susu dalam dot). Ternyata hari ini imunisasinya langsung 2 sekaligus dan yang buat Fathiin menangis,ternyata suntikan imunisasi.
Habis itu kami semua kembali kerumah, Fathiin tidur saja soalnya kaget....... Udah dulu yah Hari ini soalnya Fathiin mau mimpi enak.
Eh Hampir lupa sekarang berat Fathiin sudah mencapai 5,5 Kg dan tinggi 53 cm.
Bye.............
Subscribe to:
Posts (Atom)